Nah! sekarang kita keliling-keliling lagi, sampe pusing!!hehehehe, waktu
itu bersama pasukan goder(agar-agar) melancong keperbatasan Kabupaten
Malang dan Lumajang yang berada tepat dikaki gunung Semeru terdapat Gua
yang dinamakan Gua Tetes, dinamakan Gua Tetes mungkin dikarenakan adanya
aliran air dari mata air didaerah Gunung Semeru yang mengalir melalui
mulut gua ini. Gua Tetes ini termasuk daerah Lumajang, tempatnya yang
kurang strategis membuat daerah wisata ini kurang begitu diminati dan
kurang begitu populer, serta pengiklanan yang kurang sehingga daerah
wisata ini sepi pengunjung. Padahal jika ditinjau dari segi keindahan,
wisata Gua Tetes ini tak kalah menarik dengan wisata wahana lainnya,
lihat saja hasil jepretan grup goder.
Sebenarnya didalam gua masih banyak keindahan-keindahannya akan tetapi
waktu kami berkunjung kesana, lagi musim ujan deras-derasnya jadi
saluran utama menuju badan Gua Tetes terendam oleh aliran air, mungkin
anda bisa melihat bagian dalam Gua jika anda berkunjung diwaktu musim
kemarau
bebek
Woensdag 15 Mei 2013
Hutan Bambu
Jawa Timur memiliki objek wisata yang sangat menarik dan beraneka ragam, temasuk juga Wisata Hutan Bambu di Lumajang . Pilihan wisata yang menawakan pemandangan ini menarik untuk dikunjungi karena pengunjung bisa menikmati suasana asri nan sejuk.
Obyek Wisata Hutan Bambu berletak di sebuah desa yang berada di lereng Gunung Semeru, yaitu Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, kab. Lumajang , Kawasan hutan bambu yang memiliki luas sekitar 14 hektare ini berjarak sekitar 30 kilometer dari pusat Kota Lumajang dapat di tempuh dengan kendaraan pribadi baik roda 2 maupun roda 4.
Hutan Bambu Sumbermujur ini terlihat elok dan sama sekali tidak ada kesan angker seperti jika anda mendengarnya. Areal sekitarnya terasa sejuk sepanjang hari. Selama di dalam Pengunjung dijamin tidak akan terkena sengatan sinar matahari, meski datang siang hari bolong yang panas. Sorotan matahari bisa diredam oleh daun – daun bambu yang rimbun. Memasuki hutan bambu ini bak menyeruak sebuah terowongan raksasa.
Sepanjang hutan bambu, anda dapat melihat ratusan kera – kera jinak. Wisatawan pun bisa berinteraksi seperti memberikan makanan. Tak hanya itu, para pengunjung juga bisa melihat ribuan ekor kalong atau kelelawar yang bergelantungan di pohon-pohon bambu dan pohon sekitarnya. Hal ini juga bisa menjadi media pendidikan terhadap anak anda.
Lingkungan setempat yang masih alami ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan, khususnya bagi mereka warga kota yang mengidamkan sebuah lingkungan yang natural tanpa polusi. Untuk memasuki obyek Wisata Hutan Bambu ini, pengunjung tidak dipungut tiket masuk alias gratis. Namun untuk biaya konservasi hutan bambu ini, pihak Desa sumbermujur hanya menarik iuran dari pedagang yang berjualan di sekitar obyek wisata tersebut.
Teken in op:
Plasings (Atom)